BA’A, SWARAROTE.COM–Apremoi Dudelusy Dethan, sesosok perempuan yang kini menjadi pusat perhatian di Kabupaten Rote Ndao.

Namanya begitu melejit setelah keluar sebagai satu-satunya perempuan yang terpilih sebagai anggota DPRD, pada Pemilu tahun 2024.

Tak hanya sampai di situ. Apremoi kemudian mengguncang panggung politik Rote Ndao, (Pilkada) dengan taglainnya yang ‘Meledak’, Melayani dengan kasih.

Apremoi, kemudian menjabat Wakil Bupati Rote Ndao, mendampingi Paulus Henuk (Bupati), untuk memimpin pemerintahan, periode 2025-2030.

Namanya kian tersohor menyusul gerak cepatnya yang turun, dan bertemu langsung masyarakat tanpa batas.

Ternyata, Apremoi dahulu cuma gadis kampung yang tak punya nama besar orang tua untuk dibanggakan saat maju Pileg, apalagi Pilkada Rote Ndao.

“Katong (kami) bukan siapa-siapa. Katong cuma orang kecil yang tinggal di desa. Dan su (sudah) terbiasa hidup susah,” kata Wabup Apremoi, kepada SWARAROTE.COM, Selasa (22/4).

“Makanya saat jadi Wakil Bupati, beta (saya) somde susah dekat dengan orang-orang kecil, karena beta su dari situ,” ungkapnya

Apremoi, sedikit mereview perjalanan panjangnya saat merintis usaha hingga terjun ke dunia politik.

Yang sebelumnya, ia begitu antipati terhadap politik, saat ditawar masuk ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Memang dari dulu beta sonde (tidak) suka dengan politik. Karena beta rasa politik itu kotor dan sonde baik. Jadi mau fokus jalankan usaha yang su rintis dari nol,” jelas Apremoi.

“Tapi ada semacam gejolak, dan penolakan dalam diri, memaksa untuk harus terima. Itu pun melalui pergumulan selama satu tahun,” ungkapnya.

“Dan puji Tuhan, dengan berjalannya waktu, akhirnya beta paham kalau politik itu sebenarnya sarana untuk wujudkan perubahan daerah yang lebih baik,” sambungnya.

“Betul-betul harus berdampak bagi banyak orang,” tambahnya. (*/SR/EK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *